25 Warga Binaan Lapas Kelas 1 Cipinang Dilatih Membatik
Sebanyak 25 warga binaan Lapas Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan Yayasan Batik Indonesia, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) dan Kanwilkum HAM DKI Jakarta.
"M enciptakan wirausaha baru dan meningkatkan daya saing IKM,"
Pelatihan yang bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan L wirausaha baru industri kecil menengah batik ini digelar mulai 3 hingga 7 September.
E.P. Prayer Manik, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang mengatakan, kegiatan ini untuk membekali para warga binaan dengan keterampilan baru di bidang industri kreatif, khususnya batik.
Forkopimko Jaktim Tinjau Kesiapan TPS di Lapas CipinangMenurutnya, ini sebagai salah satu wujud komitmen pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi melalui pengembangan wirausaha baru di lembaga pemasyarakatan.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat struktur industri nasional dengan menciptakan wirausaha baru dan meningkatkan daya saing IKM,"
katanya.Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Supriyanto berharap, program ini dapat menjadi langkah awal bagi warga binaan untuk mendapatkan keterampilan yang berguna setelah mereka bebas, sekaligus menurunkan angka pengulangan tindak pidana.
"Program ini diharapkan dapat diduplikasi di berbagai Lapas di seluruh Indonesia,sebagai salah satu bentuk pembinaan yang berkelanjutan dan berfokus pada kemandirian," imbuhnya.
Sementara, Reni Yanita, Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin menjelaskan bahwa IKM berperan strategis dalam perekonomian nasional dan menyerap 65,5 persen tenaga kerja industri dan membuka peluang usaha luas dengan sumber daya yang minimal.
"Dibekalinya warga inaan dengan pelatihan ini, kami berharap akan membuka peluang kerja dan usaha yang lebih luas di masyarakat apabila bebas nanti," pungkasnya